Enzo Zenz Allie viral seusai diwawancarai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam bahasa Prancis. Enzo Zenz Allie merupakan warga negara Indonesia keturunan Prancis.
Dia salah satu dari 596 calon taruna Akademi TNI dan 264 calon bhayangkara taruna Akpol yg mengikuti Pembukaan Pendidikan Dasar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol di Akmil Magelang, Selasa (6/8/2019).
Enzo merupakan anak dari Jean Paul Francois asal Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumetera Utara. Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia memberi tau itu merupakan faktor yg positif dan bagus.
"Bapaknya orang-orang Prancis, ibunya orang-orang Sumatera Utara. Kemudian semenjak bapaknya meninggal dirinya dibawa ibunya ke Indonesia dimasukkan pesantren. Ngajinya mungkin saya kalah dengan dia," katanya.
Ia membicarakan sehingga ngajinya hebat, agamanya bagus, dan dirinya dapat menguasai empat bahasa, antara lain bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.
"Jelas telah warga negara Indonesia, bila tak WNI tak boleh masuk Akademi TNI. Dia WNI mesikipun wajahnya bule," katanya.
Menyinggung performa yg dimiliki Enzo, Aan Kurnia berkata yg terperinci Akademi TNI memiliki standar.
"Kalau standarnya tak memenuhi terperinci tak masuk, jangankan dia, anak pejabat/jenderal saja tak sedikit yg ingin masuk Akpol/Akademi TNI yg tak memenuhi syarat ya tak masuk, melainkan tak sedikit juga anak petani, tukang bengkel, guru, tak sedikit yg dari menengah ke bawah masuk sebab terbukti bagus," katanya.
Menurut dirinya Enzo bukan WNI keturunan yg pertama masuk Akademi TNI, dulu juga ada di Angkatan Laut WNI keturunan Belanda, melainkan kini telah pensiun.
Dalam amanatnya Danjen Akademi TNI, memberi tau Tahun 2019 merupakan Tahun kelima pendidikan dasar Integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akpol di selenggarakan dalam satu wadah yg sama, guna terwujudnya sinergitas TNI dan Polri dan semangat integrasi pengorbanan pada profesi masing-masing.
Dia salah satu dari 596 calon taruna Akademi TNI dan 264 calon bhayangkara taruna Akpol yg mengikuti Pembukaan Pendidikan Dasar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol di Akmil Magelang, Selasa (6/8/2019).
Enzo merupakan anak dari Jean Paul Francois asal Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumetera Utara. Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia memberi tau itu merupakan faktor yg positif dan bagus.
"Bapaknya orang-orang Prancis, ibunya orang-orang Sumatera Utara. Kemudian semenjak bapaknya meninggal dirinya dibawa ibunya ke Indonesia dimasukkan pesantren. Ngajinya mungkin saya kalah dengan dia," katanya.
Ia membicarakan sehingga ngajinya hebat, agamanya bagus, dan dirinya dapat menguasai empat bahasa, antara lain bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.
"Jelas telah warga negara Indonesia, bila tak WNI tak boleh masuk Akademi TNI. Dia WNI mesikipun wajahnya bule," katanya.
Menyinggung performa yg dimiliki Enzo, Aan Kurnia berkata yg terperinci Akademi TNI memiliki standar.
"Kalau standarnya tak memenuhi terperinci tak masuk, jangankan dia, anak pejabat/jenderal saja tak sedikit yg ingin masuk Akpol/Akademi TNI yg tak memenuhi syarat ya tak masuk, melainkan tak sedikit juga anak petani, tukang bengkel, guru, tak sedikit yg dari menengah ke bawah masuk sebab terbukti bagus," katanya.
Menurut dirinya Enzo bukan WNI keturunan yg pertama masuk Akademi TNI, dulu juga ada di Angkatan Laut WNI keturunan Belanda, melainkan kini telah pensiun.
Dalam amanatnya Danjen Akademi TNI, memberi tau Tahun 2019 merupakan Tahun kelima pendidikan dasar Integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akpol di selenggarakan dalam satu wadah yg sama, guna terwujudnya sinergitas TNI dan Polri dan semangat integrasi pengorbanan pada profesi masing-masing.
Komentar
Posting Komentar